Modul Blended Learning

Inovasi Pembelajaran Berbasis Teknologi dengan Metode Blended Learning pada Pembelajaran Praktikum Anatomi di FK-KMK UGM

Proses pendidikan di FK-KMK UGM menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), sehingga Problem Based Learning (PBL) digunakan sebagai pendekatan dalam proses pendidikan untuk memenuhi kompetensi. Proses pembelajaran dalam PBL memiliki karakteristik, yaitu (1) student centered; (2) pendekatan berbasis masalah; (3) pengajaran yang terintegrasi; (4) berorientasi pada komunitas; (5) paparan dini terhadap ilmu klinis; (6) pembelajaran mandiri. Dengan karakteristik tersebut, pendekatan dalam proses pendidikan dengan PBL dapat meningkatkan dan menyeimbangkan hasil belajar dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor mahasiswa. Dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, salah satu metode pembelajaran yang saat ini banyak dikembangkan untuk membangun kompetensi era revolusi industri 4.0 adalah metode blended learning. Metode blended learning berusaha untuk memadukan dua metode pembelajaran, yaitu metode tatap muka (offline) dan metode pembelajaran dengan menggunakan sistem daring (online).

Departemen Anatomi FK-KMK UGM turut mengembangkan inovasi pembelajaran berbasis teknologi pada proses pembelajaran praktikum Blok A.1 tahun ajaran 2019/2020 dengan metode blended learning. Adapun tahapan yang harus dijalankan mahasiswa dalam modul blended learning ini meliputi:

  1. Mempelajari konsep dasar teori melalui video daring yang diunggah pada situs GAMEL (Gadjah Mada Medical e-Learning) sebelum pelaksanaan praktikum.
  2. Mengerjakan minikuis berbasis MCQ secara mandiri (self-assessment) sebagai bentuk evaluasi hasil belajar mahasiswa dalam memahasi konsep dasar teori dari video daring.
  3. Melaksanakan pretest di awal sesi praktikum untuk mengevalusi pemahaman awal mahasiswa dalam mengidentifikasi struktur anatomis pada spesimen berdasarkan konsep dasar teori yang sudah dipelajari sebelumnya melalui video daring.
  4. Secara aktif mahasiswa mengidentifikasi struktur anatomis berdasarkan checklist yang diberikan sebagai panduan sistematis dalam proses pembelajaran. Checklist disusun sebagai tujuan pembelajaran (learning objectives/LOs) minimal yang harus dikuasai oleh setiap mahasiswa berdasarkan KBK.
  5. Di akhir sesi praktikum, instruktur memberikan evaluasi terhadap aspek keaktifan dan kerja sama kelompok sebagai bentuk evaluasi hasil belajar dalam aspek afektif dan psikomotor.
  6. Setelah menjalankan sesi praktikum, mahasiswa mengerjakan soal posttest berupa kasus klinis untuk mengevaluasi pemahaman konsep dasar teori anatomi dalam pengaplikasiannya di bidang klinis. Kegiatan ini juga merupakan bentuk paparan dini terhadap ilmu klinis dengan tujuan memotivasi mahasiswa dalam mempelajari ilmu anatomi. Selain memberikan penilaian, instruktur dapat memberikan umpan balik sebagai bentuk interaksi daring dalam memahami konsep dasar teori yang harus dikuasai oleh mahasiswa.
  7. Di akhir modul, setiap mahasiswa mengikuti ujian akhir tentamen berupa soal identifikasi preparat dengan jawaban singkat sebagai bentuk evaluasi hasil belajar dalam aspek kognitif.

Sesi 1: Anatomicomedical Terminology

Mempelajari istilah-istilah anatomi yang penting sebagai dasar pembelajaran anatomi.

Selengkapnya

Sesi 2: Osteology I

Mempelajari tulang anggota gerak (skeleton appendiculare) tubuh manusia.

Selengkapnya

Sesi 3: Osteology II & Arthrology

Mempelajari tulang penyusun sumbu tubuh (skeleton axiale) serta persendian pada tubuh manusia.

Selengkapnya

Sesi 4: Muscles of the Upper Limb

Mempelajari otot-otot anggota gerak atas tubuh manusia.

Selengkapnya

Sesi 5: Muscles of the Lower Limb

Mempelajari otot-otot anggota gerak bawah tubuh manusia.

Selengkapnya